Tuesday, February 20, 2024

Analisis Video "Pemanfaatan Aset dengan BAGJA"

Analisis Video “Pemanfaatan Aset dengan BAGJA”

Pada Pendidikan Calon Guru Penggerak, kami disuguhkan sebuah video untuk dianalisis dan cermati. Hasil analisis dituangkan melalui beberapa pertanyaan. Video dapat diakse melalui tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=YMflitCt1yI&t=741s 

Analisis yang saya lakukan dapat dirinci berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Kira-kira apakah visi dari sekolah tempat guru dalam video tersebut mengabdi?

Dari pemaparan di dalam video ”Pemanfaatan Aset dengan BAGJA” dapat disimpulkan bahwa visi sekolahnya adalah  "Mewujudkan murid berkarakter mandiri, kolaboratif, Kreatif untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan".

Apakah prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam tayangan video?

Prakarsa perubahan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut adalah “Mewujudkan ruang belajar yang nyaman dan menyenangkan”.

Apakah Pertanyaan Utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut?

Pertanyaan utamanya "Bagaimana cara menjadikan ruang kelas terasa  nyaman, indah dipandang dan menyenangkan?". Kata pemantik yang digunakan guru untuk memenuhi pertanyaan tersebut adalah “Penyemangat Belajar”

Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan:

a. B

b. A

c. G

d. J

e. A

Dari analisis terhadap tayangan video praktik baik yang ada berdasarkan pada alur BAGJA sebagai berikut.

Tahap pertama adalah B-uat pertanyaan utama.

Di dalam video tersebut pertanyaan utama yang dimunculkan "Bagaimana cara menjadikan ruang kelas terasa  nyaman, indah dipandang dan menyenangkan?"

Beberapa langkah yang diambil guru adalah:

1.      Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam merumuskan kalimat pertanyaan utama prakarsa perubahan.

2.      Membuat frasa pemantik kepada siswa tentang kelas yang nyaman dan menyenangkan. Frasa tersebut adalah "Penyemangat Belajar"

3.      Guru menggali informasi dengan cara meminta pendapat murid terkait apa saja yang menjadi penyemangat belajar.

Tahap kedua adalah A-mbil Pelajaran.

Di dalam video, guru menyarankan murid untuk melakukan observasi di kelas lain yang telah tampak indah dan nyaman. Di sanalah murid dapat mengambil pelajaran dari apa-apa yang hendak dilakukan.

Dari hasil observasi munculah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijadikan pemantik untuk mengambil Pelajaran

1. Kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk menjadikan kelas terasa nyaman dan menyenangkan?

2. Kelas seperti apa yang dianggap nyaman, indah dan menyenangkan?

3. Apa yang sudah dimiliki dan dipertahankan dari kelas sendiri?

Dari pertanyaan-pertanyaan itu, guru akan mendapat jawaban dari kriteria kelas nyaman, indah dan menyenangkan bagi murid.

 Tahap ketiga adalah G-ali mimpi.

1.      Kelas seperti apakah yang diimpikan oleh murid?

2.      Deskripsikan kelas yang nyaman, indah dan menyenangkan menurut murid?

Hal ini terlihat dari tindakan guru:

1.       Meminta para murid untuk memejamkan mata

2.      Kemudian meminta murid untuk membayangkan kelas seperti apa yang nyaman, indah dan menyenangkan agar semakin semngat belajat.

3.      Langkah selanjutnya dengan melakukan kegiatan diskusi kelompok dengan menggambar lingkungan kelas yang nyaman, indah dan menyenangkan.

Tahap keempat adalah J-abarkan rencana.

Tahap ini terlihat pada pertanyaan

1.      Apa yang harus kita lakukan untuk kelas impian kita?

2.      Apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan kelas impian?

3.      Aksi yang dilakukan adalah kegiatan diskusi dan kolaborasi  antara guru dan murid dalam merealisasikan tanggapan murid terkait kelas impian mereka.

Tahap terakhir adalah A-tur eksekusi.

Pada tahapan ini tampak pada pertanyaan "Kapan waktu yang tepat dalam mewujudkan kelas impian?"

1.      Aksi yang dilakukan dalam mengeksekusi tindakan adalah dengan membentuk empat kelompok kerja berdasarkan tugas yang ditetapkan.

2.      Tidak ketinggalan guru juga memberikan semangat dan motivasi kepada murid.

3.      Murid berkerja sama menghias kelas dengan aset yang dimiliki.

Apa peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video?

Setelah menyaksikan tayangan video tersebut, saya berkesimpulan bahwa pemimpin dalam kegiatan tersebut yakni guru memiliki cara dan pendekatan berbasis kekuatan. Guru terlebih dahulu memancing murid untuk mengidentifikasi aset yang dimiliki kelas mereka. Baru kemudian menanyakan kelas impian dan melakukan observasi ke kelas lain.

Dengan visi yang terumuskan, akhirnya guru dan murid mampu mewujudkan kelas impian. Tentu terwujudnya kelas Impian berdasarkan aset bendawi maupun skill atau SDM yang dimiliki.

Apa saja modal utama yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran dalan tayangan video? lalu bagaimana pemanfataannya?

Modal utama yang dimanfaatkan pada tayangan video tersebut terdiri dari:

  • 1.      Aset manusia, yakni guru dan murid.
  • 2.      Aset sosial, terlihat pada aksi sosial guru, murid dan murid dari kelas lain yang diobservasi kelasnya.
  • 3.      Aset politik, yakni berkerja sama dengan kelas lain untuk mengizinkan mereka mengobservasi kelasnya.
  • 4.      Aset Budaya, yakni budaya gotong royong dan musyawarah.
  • 5.      Aset fisik, yakni ruang kelas dan furniture.
  • 6.      Aset lingkungan/alam, yakni lingkungan sekitar dan kelas lain yang diobservasi.
  • 7.      Aset finansial, yakni penyediaan alat dan bahan untuk menghias kelas.

 Demikian ulasan terkait analisis video Pengembangan Aset dengan BAGJA. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Saturday, February 3, 2024

Studi Kasus Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 

Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, seluruh lini kehidupan manusia terpengaruh, tidak terkecuali dunia pendidikan. Proses belajar mengajar beralih dilakukan dengan cara daring. Dunia bisnis secara keseluruhan juga terkena imbasnya. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan berkurang pendapatannya. Hal ini membuat beberapa orangtua murid memindahkan sekolah anak-anaknya ke sekolah yang lebih murah atau menunda menyekolahkan anak-anaknya, terutama di jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak. Banyak TK dan Kelompok Bermain yang menjadi kekurangan murid, tak terkecuali TK dan Taman Bermain Pelangi. Jumlah murid yang telah mendaftar untuk tahun ajaran depan menurun drastis bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Kepala sekolah, Ibu Marina, pun harus membuat keputusan yang sulit dalam hal pengelolaan anggaran sumber daya manusia. Dengan turunnya jumlah murid, yayasan menetapkan 5 dari 10 gurunya perlu diberhentikan, agar biaya operasional bulanan sekolah tetap aman dan agar institusi tetap dapat bertahan dalam masa pandemi.  Dalam hati kecilnya, sangat berat bagi Ibu Marina untuk melakukan ini, ia tidak tega membayangkan beberapa gurunya akan kehilangan pekerjaan, apalagi di masa-masa sulit pandemi ini. Namun ia juga paham bahwa ia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dari TK dan Kelompok Bermain yang ia pimpin agar tetap dapat bertahan. Ia pun perlu mengurangi jumlah karyawan agar tetap mampu membayar gaji mereka. Bila Anda berada dalam posisi Ibu Marina, apa yang akan Anda lakukan? Karyawan mana yang akan anda berhentikan, kriteria apa yang akan Anda gunakan? Apa alasannya?

Jika saya berada di posisi Ibu Marina, tentu akan berada di pilihan yang tidak mudah. Jika memungkinkan, saya akan tetap mempertahankan guru-guru yang selama ini mengajar di sekolah yang saya pimpin. Solusi yang saya tawarkan adalah berembuk dengan seluruh dewan guru terkait masalah ini. Yang mana ujung-ujungnya adalah biaya operasional. Jika memungkinkan, gaji guru semakin diperkecil agar cukup untuk mendanai hak guru secara merata.

Tetapi jika nominal kecil itu tidak memungkinkan untuk mempertahankan guru-guru secara keseluruhan, maka saya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja, peran dan nilai-nilai guru. Secara professional, tanpa bayang-bayang nepotisme dan silsilah anggota keluarga, saya akan mempertahankan guru yang selama ini memiliki kinerja baik, gemar berinovasi, mampu berkolaborasi dan giat melakukan pengembangan diri. Saya akan mempertahankan guru dengan kriteria tersebut, sebab guru-guru tersebutlah yang mampu memenuhuhi kebutuhan belajar yang berpihak pada murid.

Paradigma ini mencakup nilai-nilai seperti empati, kepedulian terhadap karyawan, dan pertimbangan terhadap dampak pribadi. Kita semua tahu bahwa pemberhentian guru-guru bukanlah kemuan pimpinan. Semua sebab kondisi yang di luar kendali. Bahkan saya akan terlebih dahulu berusaha agar guru-guru semuanya tetap bertahan. Keputusan memberhentikan guru sebab kesulitan biaya operasional.

Dari study kasus yang disajikan, tidak ada unsur pelanggaran apapun. Tidak ada kasus hukum yang tertera pada kasus maupun Keputusan/kebijakan yang diambil oleh pimpinan.

Jika kebijakan saya sebagai pimpinan pada akhirnya akan dipublikasi dan menjadi konten yang viral, saya tidak keberatan. Keputusan saya sebagai pimpinan tidak melanggar hukum. Ketika saya melakukan evaluasi kinerja guru pun tidak ada unsur kolusi dan nepotisme. Guru yang dipertahankan benar-benar guru yang memenuhi kriteria untuk memenuhi kebutuhan belajar yang berpihak pada murid.

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Program Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Kelas VII di SMP PGRI Mako

Proses P5 Gaya Hidup Berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah gelas plastik Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiata...