Thursday, March 14, 2024

Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

     Dari pengalaman belajar pada Modul 3.3 Program Pendidikan Guru Penggerak dengan judul Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid, dapat membuka wawasan saya terkait program yang berpihak pada murid itu adalah program yang dari murid, oleh murid dan untuk murid. Peran guru adalah fasilitator untuk berjalannya program tersebut. Dari modul 3.3 juga saya belajar bahwa kepemimpinan mirid bukan hanya ada pada murid yang diberi amanah dalam memimpin suatu organisasi saja. Tetapi semua murid berkesempatan untuk berpendapat, beropini dan menuangkan gagasan dalam program yang akan dibuat dan diharapkan berdampak positif tersebut.

    Dalam proses belajar sendiri saya lebih bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan murid. Saya melakukan observasi awal agar mengerti betul tentang pembelajaran yang menjadikan murid merasa dapat menyuarakan gagasan, menentukan pilihan dan merasa memiliki pembelajaran di kelas yang saya ampu.

    Saya perlu meningkatkan skill/kemampuan coaching agar mampu menjadi fasilitator saat program yang berdampak positif pada murid dirancang dan dieksekusi. Kemampuan coaching yang mumpuni akan melahirkan murid-murid dengan kepemimpinannya yang berkualitas.

    Saat ini sedang berusaha untuk mempraktikan teori-teori yang dipelajari dalam modul-modul program pendidikan guru penggerak ini. Praktik baik ini untuk mengasah kemampuan dan keilmuan agar tidak hanya berhenti sampai di saya saja. Tetapi dapat menjadi pengaruh dan menggerakan ekosistem sekolah.

    Untuk terbentuknya program yang berdampak positif pada murid tentu tidak hanya guru sebagai aktor utama yang berperan. Murid adalah aktor utama yang sebenarnya. Guru adalah produser yang memfasilitasi dan tokoh untuk konsultasi. Sutradara pengatur segalanya juga murid yang pegang kendali. Dari sini, program yang dibutuhkan dan berpihak pada murid akan tepat sasaran.

    Tantangan yang dihadapi untuk menggali kepemimpinan murid adalah rasa percaya diri murid yang masih rendah untuk mengutarakan gagasan dan opini di depan umum. Dari itu, saya berusaha membuat program yang menggali kemampuan dan rasa percaya diri murid.

    Ramadan tahun ini, saya bermusyawarah bersama kepada sekolah, rekan guru dan murid terkait kegiatan Ramadan. Selain tadarus dan Salah Duha yang memang sudah menjadi rutinitas Ramadan dari tahun-tahun sebelumnya, saya dan murid-murid menambahkan gagasan untuk mengadakan lomba azan, tilawah dan kultum. Lomba-lomba ini bertujuan untuk menggali potensi sekaligus mengasah rasa percaya diri murid dan menampilkan kepemimpinan murid.

    Pengalaman dari pelatihan guru sebelumnya, saya belum mendapatkan teori terkait coaching, budaya positif, pemetaan aset sekolah, pengambilan Keputusan seorang pemimpin dan bagaimana membentuk program yang berdampak positif pada murid. Dari pendidikan calon guru penggerak ini, saya melengkapi pengetahuan teori sekaligus praktik dalam aksi nyata.

    Materi-materi pada pendidikan guru penggerak ini akan saya jadikan ilmu yang berkelanjutan. Tidak hanya berhenti sampai di tangan saya saja. Saya akan menerapkan kepada murid sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.

    Ilmu yang saya dapat dari kegiatan pendidikan calon guru penggerak ini saya padukan dengan pendidikan sebelumnya yang saya dapatkan dari Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2022 lalu. Hasil kombinasi dan saya koneksikan antar materi-materi tersebut untuk menghasilkan praktik baik yang maksimal.

Friday, March 8, 2024

Rancangan Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid: Program Ramadan Produktif di SMP PGRI Mako

Kepala Sekolah dan para dewan guru SMP PGRI mau menyusun rancangan pengelolaan program yang berdampak pada murid selama Bulan Ramadan. Rapat dilaksanakan pada tanggal 08 Maret 2024 jelang Ramadan. Berikut hasil rancangan yang akan dilaksanakan selama Bulan Ramadan di SMP PGRI Mako. 

Rapat rancangan Program Ramadan Produktif


Rancangan Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

Nama Program: Ramadan Produktif di SMP PGRI Mako

Jenis kegiatan: 

1. Salat Duha bersama setiap pagi selama Bulan Ramadan.

2. Membaca Al Quran (tadarus) bagi murid yang sudah dijadwalkan.

3. Diadakan lomba kultum, tilawah Al Quran dan azan.

Tujuan program:

1. Tercipta murid yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa

2. Meningkatkan produktivitas murid di Bulan Ramadan

3. Terbentuk karakter murid sesuai dengan profil pelajar Pancasila

Tahapan BAGJA

Buat Pertanyaan Utama:

1. Bagaimana meningkatkan produktivitas murid di Bulan Ramadan?

2. Bagaimana kegiatan religi membentuk karakter murid sesuai dengan profil pelajar Pancasila?

Ambil Pelajaran

1. Tersedia aula untuk tempat kegiatan Ramadan Produktif

2. Terdapat beberapa Guru Agama Islam yang bersedia menjadi mentor

3. Tersedia Al Quran untuk murid melakukan tadarus

4. Calon Guru Penggerak dan wali kelas bersedia turut berkolaborasi

Gali Mimpi:

1. Melatih murid untuk menjadi insan yang agamis

2. Merutinkan murid untuk melaksanakan Salat Duha setiap pagi

3. Meningkatkan kemampuan murid dalam membaca Al Quran

4. Melatih murid untuk berani berbicara dan menyampaikan kebaikan

Jabarkan Rencana:

1. Murid bersama guru melaksanakan Salat Duha setiap pagi sebelum melaksanakan proses pembelajaran.

2. Murid/kelas yang sudah dijadwalkan melaksanakan tadarus Al Quran selama jam sekolah

3. Membuka pendaftaran murid/ kandidat dari kelas untuk mengikuti lomba kultum, tilawah AL Quran dan Azan.

Atur eksekusi

1. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah terkait rencana Program Ramadan Produktif 

2. Melaksanakan rapat bersama dewan guru dan kepala sekolah untuk menindaklanjuti rencana program

3. Berkoordinasi dengan Guru Agama Islam terkait kegiatan dan mata lomba selama Ramadan

4. Menginstruksikan kepada murid untuk membawa peralatan ibadah selama Bulan Ramadan

5. Membagi jadwal kelas yang bertugas tadarus Al Quran

6. Mengumkan kepada murid terkait mata lomba keagamaan yang dapat diikuti.

7. Berkoordinasi dengan wali-wali kelas untuk mengkoordinir murid yang akan menjadi kandidat dalam lomba. 

Penanggung Jawab: Kepala sekolah

Koordinator: Guru Agama Islam, wali kelas dan Calon Guru Penggerak

Pelaksana: Murid

Sunday, March 3, 2024

Rencana Program yang Berdampak Positif pada Murid

Membuat program di sekolah bukanlah wewenang sepihak saja. Di mana banyak hal harus dipertimbangkan. Pada kali ini saya ingin melaksanakan program literasi baca tulis dalam kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Beberapa pertanyaan berikut menjadi panduan untuk pelaksanaannya.  

1. PROGRAM ATAU KEGIATAN APA YANG DIADAKAN?

Kegiatan literasi baca tulis. Membaca setiap hari untuk mengasah receptive skill. Menuliskan ide-ide dan perasaan untuk mengasah productive skill.

2. APA KATEGORI PROGRAM/KEGIATAN INI, INTRAKURIKULER, KOKURIKULER, ATAU

EKSTRAKURIKULER?

Program Literasi baca tulis di sekolah termasuk kategori intrakurikuler dan kokurikuler. Untuk membaca dapat dimasukan dalam kategori program intakurikuler. Sedangkan aksi menulis dapat dimasukan dalam proyek kokurikuler.

3. APAKAH ADA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG DIBANGUN OLEH GURU/SEKOLAH

DALAM PROGRAM/KEGIATAN INI?

a) Membentuk lingkungan atau fasilitas yang mendukung dengan bahan bacaan baik cetak maupun daring.

b) Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi murid untuk belajar.

c) Mewadahi karya tulis murid dengan pelatihan dan mempublikasikan baik cetak maupun daring.

 

4. BAGAIMANA ASPEK SUARA, PILIHAN, DAN KEPEMILIKAN MURID DIPROMOSIKAN DALAM

PROGRAM/KEGIATAN?

a) SUARA: Murid dapat menyampaikan ide terkait bahan-bahan bacaan yang diinginkan dan di mana mereka akan mempublikasi

b) PILIHAN: Murid dapat memilih jenis tulisan yang ingin dibaca dan ditulis.

c) KEPEMILIKAN: Karya tulis menjadi hak cipta murid.

 Pertanyaan refleksi

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSEP KEPIMPINAN MURID (STUDENT AGENCY)?

Konsep kepemimpinan murid atau student agency adalah muridlah yang menjadi subjek atau pelaku. Guru tidak memposisikan diri sebagai pengendali tetapi hanya sebagai fasilitator. Di sinilah murid secara maksimal mengembangkan kompetensi dalam mengambil Keputusan dana menentukan pilihan karya. Di mana puncaknya nanti adalah pembelajaran yang berpihak pada murid.

2. BAGAIMANA GURU DAPAT MENINGKATKAN KONSEP KEPIMPINAN MURID DI SEKOLAH?

a) Kolaboratif: Motivasi murid dalam berbagi pendapat, menyampaikan ide dalam diskusi, membuat proyek bersama.

b) Kreatif: Beri kesempatan kepda murid untuk menyampaikan ide kreatif dan mengeksekusi ide tersebut. Usahakan untuk berinovasi atas karya-karyanya.

c) Mandiri: Ajarkan siswa bertanggung jawab atas rencana program atau proyek yang akan dilaksanakan.

d) Gotong Royong: Guru bersama murid berkolaborasi dalam membuat karya. Murid bersama teman-temannya saling berbagi dan guru siap untuk menjadi coach selama proyek dilaksanakan.

e) Bernalar Kritis: Murid diminta untuk berinovasi dan membuat produk atau tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Di sinilah murid diminta untuk bernalar kritis bagaimana caranya tulisan yang dibuat dapat bermanfaat bagi sesama.

3. BAGAIMANA KONSEP KEPIMPINAN MURID TERKAIT DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA?

Profil Pelajar Pancasila mencakup nilai berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar

kritis, dan kreatif.  Konsep kepimpinan dalam profil pelajar Pancasila adalah menjadikan murid sebagai pelaku atau subjek dari seluruh kegiatan. Murid berhak untuk menentukan cara pelaksanaan program yang ditentukan.

 

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Program Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Kelas VII di SMP PGRI Mako

Proses P5 Gaya Hidup Berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah gelas plastik Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiata...