Sunday, March 3, 2024

Rencana Program yang Berdampak Positif pada Murid

Membuat program di sekolah bukanlah wewenang sepihak saja. Di mana banyak hal harus dipertimbangkan. Pada kali ini saya ingin melaksanakan program literasi baca tulis dalam kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Beberapa pertanyaan berikut menjadi panduan untuk pelaksanaannya.  

1. PROGRAM ATAU KEGIATAN APA YANG DIADAKAN?

Kegiatan literasi baca tulis. Membaca setiap hari untuk mengasah receptive skill. Menuliskan ide-ide dan perasaan untuk mengasah productive skill.

2. APA KATEGORI PROGRAM/KEGIATAN INI, INTRAKURIKULER, KOKURIKULER, ATAU

EKSTRAKURIKULER?

Program Literasi baca tulis di sekolah termasuk kategori intrakurikuler dan kokurikuler. Untuk membaca dapat dimasukan dalam kategori program intakurikuler. Sedangkan aksi menulis dapat dimasukan dalam proyek kokurikuler.

3. APAKAH ADA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG DIBANGUN OLEH GURU/SEKOLAH

DALAM PROGRAM/KEGIATAN INI?

a) Membentuk lingkungan atau fasilitas yang mendukung dengan bahan bacaan baik cetak maupun daring.

b) Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi murid untuk belajar.

c) Mewadahi karya tulis murid dengan pelatihan dan mempublikasikan baik cetak maupun daring.

 

4. BAGAIMANA ASPEK SUARA, PILIHAN, DAN KEPEMILIKAN MURID DIPROMOSIKAN DALAM

PROGRAM/KEGIATAN?

a) SUARA: Murid dapat menyampaikan ide terkait bahan-bahan bacaan yang diinginkan dan di mana mereka akan mempublikasi

b) PILIHAN: Murid dapat memilih jenis tulisan yang ingin dibaca dan ditulis.

c) KEPEMILIKAN: Karya tulis menjadi hak cipta murid.

 Pertanyaan refleksi

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSEP KEPIMPINAN MURID (STUDENT AGENCY)?

Konsep kepemimpinan murid atau student agency adalah muridlah yang menjadi subjek atau pelaku. Guru tidak memposisikan diri sebagai pengendali tetapi hanya sebagai fasilitator. Di sinilah murid secara maksimal mengembangkan kompetensi dalam mengambil Keputusan dana menentukan pilihan karya. Di mana puncaknya nanti adalah pembelajaran yang berpihak pada murid.

2. BAGAIMANA GURU DAPAT MENINGKATKAN KONSEP KEPIMPINAN MURID DI SEKOLAH?

a) Kolaboratif: Motivasi murid dalam berbagi pendapat, menyampaikan ide dalam diskusi, membuat proyek bersama.

b) Kreatif: Beri kesempatan kepda murid untuk menyampaikan ide kreatif dan mengeksekusi ide tersebut. Usahakan untuk berinovasi atas karya-karyanya.

c) Mandiri: Ajarkan siswa bertanggung jawab atas rencana program atau proyek yang akan dilaksanakan.

d) Gotong Royong: Guru bersama murid berkolaborasi dalam membuat karya. Murid bersama teman-temannya saling berbagi dan guru siap untuk menjadi coach selama proyek dilaksanakan.

e) Bernalar Kritis: Murid diminta untuk berinovasi dan membuat produk atau tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Di sinilah murid diminta untuk bernalar kritis bagaimana caranya tulisan yang dibuat dapat bermanfaat bagi sesama.

3. BAGAIMANA KONSEP KEPIMPINAN MURID TERKAIT DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA?

Profil Pelajar Pancasila mencakup nilai berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar

kritis, dan kreatif.  Konsep kepimpinan dalam profil pelajar Pancasila adalah menjadikan murid sebagai pelaku atau subjek dari seluruh kegiatan. Murid berhak untuk menentukan cara pelaksanaan program yang ditentukan.

 

1 comment:

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Program Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Kelas VII di SMP PGRI Mako

Proses P5 Gaya Hidup Berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah gelas plastik Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiata...